Terkadang

Terkadang aku tak terlalu menyukai diriku sendiri;
yang begitu terlalu mencintaimu,
sedangkan kau hanya sibuk berdiam diri.

Terkadang aku pun bisa begitu bodoh melakukan segala hal yang kau suka.
Sampai aku lupa, bahwa menjadi diri sendiri, lebih menenangkan hati.



Terkadang aku sampai di tahap berpura-pura.
Karena ‘cinta-sendiri’ ternyata adalah luka yang begitu perih;
sampai tak kuasa kutahan lagi.

Maka sudah lah, sudahi saja.
Mari menapaki jalan cinta yang benar, yang disiapkan Tuhan.
Karena luka yang terlalu, sungguh tak perlu.

Karena cinta tak pernah memilih harus mendarat di hati yang mana. Namun ia layak untuk ada, pada mereka yang memperlakukannya dengan istimewa.

Dengan siapapun kita nanti, berbahagialah.
Karena tak ada cinta yang pantas kau buat selamanya kecewa,
lalu perlahan menderita.

Terkadang, aku begitu ingin pergi.
Namun cinta membuatku belajar untuk setia dan bertahan setelahnya.